BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Hipertermi
Hipotermi pada bayi baru lahir adalah
suatu kondisi dimana suhu inti tubuh berada terus menerus diatas 37,8 c0
atau 38,8 c0 per rektal. Kondisi ini di sebabkan oleh suhu
lingkungan yang berlebihan, dehidrasi, atau perubahan mekanisme pengaturan
sentral yang berhubungan dengan trauma lahir pada otak atau malformasi dan
obat-obatan. Hipertermia ini bukan disebabkan oleh pengaturan panas
hipotalamus.
Hipertermia kadang-kadang ditemukan pada
bayi berusia 2-3 hari. Gangguan ini khususnya bias terjadi pada bayi minum-ASI
yang asupan cairannya sangat rendah, atau pada bayi yang terpajanan suhu
lingkungan tinggi, juga pada bayi yang berada dalam inkubator atau keranjang
bayi ( buaian ) yang dekat dengan pemancar panas ( radiator) atau di bawah
sinar matahari.
2.2
Penyebab Hipertermia
Hipertermia
pada bayi baru lahir dapat disebabkan antara lain oleh lingkungan yang panas,
paparan matahari yang telalu lama, infeksi sistemik, dehidrasi, dan sepsis
2.3
Tanda dan Gejala
Tanda
dan gejala hipertermia pada bayi baru lahir, meliputi :
a) suhu
tubuh lebih dari 37,8 C0 per oral atau 38,8 C0 per
rektal,
b) frekuensi pernapasan lebih dari 60 x/menit,
c) terdapat tanda dehidrasi seperti , berat badan
turun, turgor kulit kurang, serta pengeluaran urin berkurang.
2.4
Penataklaksanaan
Penatalaksanaan
pada bayi dengan hipertermia dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
a) Memodifikasi
lingkungan Bayi dipindahkan keruangan yang sejuk dengan suhu kamar 26-28 C0
mengganti baju bayi dengan yang
lebih tipis, dan meningkatkan sirkulasi udara dengan kipas angin atau membuka
jendela
b) Mengompres
dan melap bayi dengan air hangat-hangat kukuh untuk menghilangkan panas tubuh
dengan cara vasodilatasi pembuluh superfisial. Pada kondisi seperti ini
janganlah menggunakan kompres alcohol atau kompres es. Kompres alcohol atau es
hanya akan menyebabkan suhu tubuh terlalu cepat dan bayi menjadi kedinginan
sehingga menggigil. Akibatnya justru meningkatkan suhu tubuh.
c) Memberikan Antipiretik : Antipiretik yang
dianjurkan adalah Asetaminofen
d) Memberikan
cairan agar tidak dehidrasi.
e) Cooling
blanket : dapat diterapkan pada anak dengan resiko tinggi yang membahayakan
organ vital
f) Kesampingkan
sepsis ( dalam ) sepsis, abdomen hangat tetapi perifer dingin
Prinsip
dasar mempertahankan suhu tubuh bayi baru lahir :
a) Mengeringkan
bayi baru lahir sesudah lahir
b) Menunda
memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi normal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hipertemia adalah Hipertermia pada bayi
baru lahir adalah suatu kondisi dimana suhu inti tubuh berada terus menerus
diatas 37,8 c0 atau 38,8 c0 per rektal. Hipertermia
kadang-kadang ditemukan pada bayi berusia 2-3 hari. Gangguan ini khususnya
biasa terjadi pada bayi minum-ASI yang asupan cairannya sangat rendah, atau
pada bayi yang terpajanan suhu lingkungan tinggi. Penyebab Hipertermia pada bayi baru lahir
dapat disebabkan antara lain, oleh lingkungan yang panas, pajanan matahari yang
telalu lama, infeksi sistemik, dehidrasi, dan sepsis. Tanda dan gejala
hipertermia pada bayi baru lahir, meliputi :
a) suhu
tubuh lebih dari 37,8 C0 per oral atau 38,8 C0 per
rektal,
b) frekuensi pernapasan lebih dari 60 x/menit,
c) terdapat tanda dehidrasi seperti , berat badan
turun, turgor kulit kurang, serta pengeluaran urin berkurang.
3.2
Saran
Dengan
adanya makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis, jika
dalam penulisan makalah terdapat kesalahan penulis minta maaf.
DAFTAR ISI
Dr.Saputra
Lyndon. Penganta Asuhan Neonatus Bayi,
dan Balita.2014. BINARUPA AKSARA : Tanggerang Selatan
Dwienda
R Octa, SKM.M.Kes. dkk. Asuhan Neonatus
pada Bayi dan Balita.2014.CV BUDI UTAMA : Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar