Jumat, 13 Mei 2016

MAKALAH ASKEB ASNEO TENTANG ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN HIPERTERMIA

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hipertermi
       Hipotermi pada bayi baru lahir adalah suatu kondisi dimana suhu inti tubuh berada terus menerus diatas 37,8 c0 atau 38,8 c0 per rektal. Kondisi ini di sebabkan oleh suhu lingkungan yang berlebihan, dehidrasi, atau perubahan mekanisme pengaturan sentral yang berhubungan dengan trauma lahir pada otak atau malformasi dan obat-obatan. Hipertermia ini bukan disebabkan oleh pengaturan panas hipotalamus.
       Hipertermia kadang-kadang ditemukan pada bayi berusia 2-3 hari. Gangguan ini khususnya bias terjadi pada bayi minum-ASI yang asupan cairannya sangat rendah, atau pada bayi yang terpajanan suhu lingkungan tinggi, juga pada bayi yang berada dalam inkubator atau keranjang bayi ( buaian ) yang dekat dengan pemancar panas ( radiator) atau di bawah sinar matahari.
2.2 Penyebab Hipertermia
Hipertermia pada bayi baru lahir dapat disebabkan antara lain oleh lingkungan yang panas, paparan matahari yang telalu lama, infeksi sistemik, dehidrasi, dan sepsis
2.3 Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala hipertermia pada bayi baru lahir, meliputi :
a)      suhu tubuh lebih dari 37,8 C0 per oral atau 38,8 C0 per rektal,
b)       frekuensi pernapasan lebih dari 60 x/menit,
c)       terdapat tanda dehidrasi seperti , berat badan turun, turgor kulit kurang, serta pengeluaran urin berkurang.
2.4 Penataklaksanaan
Penatalaksanaan pada bayi dengan hipertermia dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
a)      Memodifikasi lingkungan Bayi dipindahkan keruangan yang sejuk dengan suhu kamar 26-28 C0  mengganti baju bayi dengan yang lebih tipis, dan meningkatkan sirkulasi udara dengan kipas angin atau membuka jendela
b)      Mengompres dan melap bayi dengan air hangat-hangat kukuh untuk menghilangkan panas tubuh dengan cara vasodilatasi pembuluh superfisial. Pada kondisi seperti ini janganlah menggunakan kompres alcohol atau kompres es. Kompres alcohol atau es hanya akan menyebabkan suhu tubuh terlalu cepat dan bayi menjadi kedinginan sehingga menggigil. Akibatnya justru meningkatkan suhu tubuh.
c)       Memberikan Antipiretik : Antipiretik yang dianjurkan adalah Asetaminofen
d)     Memberikan cairan agar tidak dehidrasi.
e)      Cooling blanket : dapat diterapkan pada anak dengan resiko tinggi yang membahayakan organ vital
f)       Kesampingkan sepsis ( dalam ) sepsis, abdomen hangat tetapi perifer dingin

Prinsip dasar mempertahankan suhu tubuh bayi baru lahir :
a)      Mengeringkan bayi baru lahir sesudah lahir
b)      Menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi normal.













BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
       Hipertemia adalah Hipertermia pada bayi baru lahir adalah suatu kondisi dimana suhu inti tubuh berada terus menerus diatas 37,8 c0 atau 38,8 c0 per rektal. Hipertermia kadang-kadang ditemukan pada bayi berusia 2-3 hari. Gangguan ini khususnya biasa terjadi pada bayi minum-ASI yang asupan cairannya sangat rendah, atau pada bayi yang terpajanan suhu lingkungan tinggi.  Penyebab Hipertermia pada bayi baru lahir dapat disebabkan antara lain, oleh lingkungan yang panas, pajanan matahari yang telalu lama, infeksi sistemik, dehidrasi, dan sepsis. Tanda dan gejala hipertermia pada bayi baru lahir, meliputi :
a)      suhu tubuh lebih dari 37,8 C0 per oral atau 38,8 C0 per rektal,
b)       frekuensi pernapasan lebih dari 60 x/menit,
c)       terdapat tanda dehidrasi seperti , berat badan turun, turgor kulit kurang, serta pengeluaran urin berkurang.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis, jika dalam penulisan makalah terdapat kesalahan penulis minta maaf.









DAFTAR ISI
Dr.Saputra Lyndon. Penganta Asuhan Neonatus Bayi, dan Balita.2014. BINARUPA AKSARA : Tanggerang Selatan

Dwienda R Octa, SKM.M.Kes. dkk. Asuhan Neonatus pada Bayi dan Balita.2014.CV BUDI UTAMA : Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar