BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar
belakang
Perubahan
anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi segera
setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan
ini merupakan respon terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa
hampir semua perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah
proses persalinan dan menyusui selesai.
Pemahaman
tentang perubahan anatomi dan fisiologi selama kehamilan merupakan salah satu
tujuan utama dari ilmu kebidanan. Hampir tidak mungkin dapat mengerti proses
penyakit yang terjadi selama kehamilan dan masa nifas tanpa disertai pemahanan
mengenai perubahan anatomi dan fisiologi ini. (sarwono prawirohardjo, 2010).
Segala perubahan fisik dialami wanita selama hamil berhubungan dengan beberapa
sistem yang disebabkan oleh efek khusus dari hormon
Perubahan
ini terjadi dalam rangka persiapan perkembangan janin, menyiapkan tubuh ibu
untuk bersalin, perkembangan payudara untuk pembentukan/produksi air susu
selama masa nifas. Perlu sipahami bahwa banyak perubahan fisik yang terjadi
pada wanita selama kehamilan , bidan dapat membantu dalam memperhatikan dan
mendektesi ketidaknormalan yang mungkin terjadi
Sistem
persarafan terdiri dari sel-sel saraf (neuron) yang tersusun membentuk sistem
saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat(SSP) terdiri atas otak
dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi(perifer) merupakaan susunan
saraf diluar SSP yang membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat.
Stimulus
(rangsangan) yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari lingkungan
internal maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan menuntut tubuh
untuk mampu mengadaaptasinya sehingga tubuh tetap seimbang. Upaya tubuh dalam
mengadaptasi berlangsung melalui kegiatan sistem saraf disebut sebagai kegiatan
refleks. Bila tubuh tidak mampu mengadaptasinya maka akan terjadi kondisi yang
tidak seimbang atau sakit
2.
Rumusan masalah
A.
Berat badan dan indeks masa tubuh ibu hamil
B.
Darah dan pembekuan darah
C.
Sistem persyarafan
D.
Sistem pernapasan
3.
Tujuan
Mahasiswa
memahami dan mempelajari anatomi dan fisiologi selama kehamilan khususnya bagi
penulis sendiri maupun bagi pembaca supaya bermanfaat untuk kedepannya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pada
ibu hamil, perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada tubuh berkembang
sesuai tahap usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai trimester III
kehamilan. Perubahan-peruabahan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
A. BERAT BADAN DAN
INDEK MASA TUBUH
Peningkatan
berat badan optimal untuk rata-rata kehamilan adalah 12,5 kg, 9 kg diperoleh
pada 20 minggu terakhir. Berat badan yang optimal ini berkaitan dengan resiko
kompilkasi terendah selama kehamilan dan persalinan serta berat badan bayi
lahir rendah.
Banyak
faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan. Tingkat edema,laju metabolik,
asupan diet, muntah atau diare, merokok, jumlah cairan amniotik dan
ukuran janin, semuanya harus diperhitungan. Usia maternal, ukuran tubuh
prekehamilan, paratis, ras-etenisitas, hipertensi, dan diabetes juga
mempengaruhi pola peningkatan berat badan maternal.
Peningkatan
berat badan yang tepat bagi setiap ibu hamil saat ini didasarkan pada
indeks masa tubuh prekehamilan (body mass index) yang mengambarkan perbandingan
berat badannya lebih sedikit daripada ibu yang memasuki kehamilan dengan
berat badan sehat.
1.
Trimester I
` Seorang wanita yang sedang hamil
sudah mengalami penambahan berat badan, namun penambahan tersebut masih
tergolong rendah, kira-kira 1-2 kg. karena pada masa ini saat dimana otak, alat
kelamin, dan panca indra janin sedang dibentuk.
2.
Trimester II
Seorang wanita hamil akan mengalami kenaikan berat
badan yang lebih banyak dibandingkan pada saat trimester I, karena pada
trimester II ini pertumbuhan janin juga semakin besar. Dan sebagian besar
penambahan berat badan selama masa kehamilan berasal dari uterus dan
isi-isinya. Pada trimester II ini seorang wanita yang sedang hamil akan
mengalami penambahan berat badan kira – kira 0,35 – 0,4kg per minggu. Kenaikan
berat badan yang baik memang secara bertahap dan kontinyu. Bisa jadi catatan
bahwa adanya penambahan berat badan yang berlebih dan secara cepat bisa jadi
indikasi awal keracunan kehanilan atau diabetes.
3.
Trimester III
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg,
penambahan BB dari mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11 – 12
kg
Kemungkinan
penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg adalah :
Jaringan
dan Cairan
|
Berat
badan (kg)
|
Janin
Plasenta
Cairan
amnion
Peningkatan
berat uterus
Peningkatan
berat payudara
Peningkatan
volume darah
Cairan
ekstra seluler
Lemak
|
3-4
0,6
0,8
0,9
0,4
1,5
1,4
3,5
|
Total
|
12,5
kg
|
Rumus
berat badan ideal untuk ibu hamil yaitu sebagai berikut :
Ket
: IMT = BB / ( TB)2
Ket
:
IMT:
Indeks masa tubuh
BB
: Berat badan
TB
: Tinggi badan
B. DARAH DAN PEMBEKUAN DARAH
a.
Darah mengangkut
oksigen, karbondioksida, nutrisi dan hasil metabolisme ke seluruh tubuh. Selain
itu darah juga berfungsi sebagai alat keseimbangan asam basa, perlindungan dari
infeksi, dan merupakan pemelihara suhu tubuh
b.
Darah terdiri dua
komponen yaitu plasma (55%) dan sel-sel darah (45%). Plasma mengandung air,
protein plasma, dan elektrolit. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (99%),
leukosit dan trombosit.
c.
Volume darah merupakan
kombinasi dari volume plasma dan volume sel darah merah. Peningkatan volume
darah selama kehamilan berkisar 30-50% dan bahkan bisa lebih pada kehamilan
ganda. Peningkatan volume darah berhubungan dengan peningkatan CO mulai
kehamilan 6 minggu. Peningkatan volume darah juga berhubungan dengan mekanisme
hormonal.
d.
Peningkatan volume
plasma yaitu sekitar 50%, hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme ibu dan janin. Peningkatan ini erat hubungannya dengan berat badan
bayi. Ibu dengan kehamilan ganda akan mengalami peningkatan volume plasma yang
lebih besar daripada ibu dengan kehamilan biasa.
e.
Volume plasma meningkat
pada minggu ke-6 kehamilan Sehingga terjadi pengenceran darah ( hemodilusi )
dengan puncaknya pada umur kehamilan 32 – 34 mg. Serum darah (volume darah)
bertambah 25 – 30 % dan sel darah bertambah 20 %. Massa sel darah merah terus
naik sepanjang kehamilan. Hemotokrit meningkat dari TM I – TM III.
Peredaran
darah dipengaruhi oleh faktor :
a.
Meningkatnya kebutuhan
sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan
dalam rahim.Terjadi hubungan langsung antara arteri & vena pada sirkulasi
retro – plasenter.
b.
Pengaruh Hormon
Progesteron dan estrogen.
c.
Volume darah :
Meningkat, jumlah serum lebih besar dari pertambahan sel darah, sehingga
terjadi pengenceran darah ( haemodilusi ).
d.
Sel darah
Sel
darah meningkat 20 %, Protein darah dalam bentuk albumin dan gammaglobulin
menurun pada TM I.
e.
Sel Darah Putih
Jumlah
“Peripheral WBC” makin meningkat dengan cepat selama kehamilan. Selama
trimester pertama rata-rata jumlah “WBC” adalah sekitar 9500/mm3
meningkat menjadi rata-rata 20-30.000/ mm3 pada saat ”at term”. Jumlah
ini menurun dengan cepat setelah persalinan dan kembali ke kadar sebelum hamil
pada akhir minggu pertama pasca persalinan. Adanya hemodilusi maka LED sangat
meningkat ( 4 x dari angka normal )
f.
Pembekuan/Koagulasi
Perubahan
pada kadar fibrinogen, faktor-faktor pembekuan dan pleteles selama kehamilan
berakibat pada peningkatan kapasitas untuk pembekuan, dengan akibat peningkatan
risiko terjadinya DIC (Disseminated Intravascular Coagulation) seperti yang
terjadi pada komplikasi-komplikasi antara lain molahidatidosa dan abrupsiv
plasenta/solusio plasenta.
C . SISTEM
PERNAFASAN
|
` Adaptasi respirasi selama kehamilan
dirancang untuk mengoptimalkan oksigenasi ibu dan janin, serta memfasilitasi
perpindahan produk sisa CO2 dari janin ke ibu
Konsumsi
oksigen dan ventilasi semenit meningkat secara progresif selam masa kehamilan.
Volume tidal dan dalam angka yang lebih kecil, laju pernafasan meningkat. Pada
aterm konsumsi oksigen akan meningkat sekitar 20-50% dan ventilasi semenit
meningkat hingga 50%. PaCO2 menurun sekitar 28-32mm Hg
Alkalosis
respiratorik dihindari melalui mekanisme kompensasi yaitu penurunan konsentrasi
plasma bikarbonat. Hiperventilasi juga dapat meningkatkan PaO2 secara perlahan.
Peningkatan dari 2,3-difosfogliserat mengurangi efek hiperventilasi dalam
afinitas hemoglobin dengan oksigen. Tekanan parsial oksigen dimana hemoglobin
mencapai setengah saturasi ketika berikatan dengan oksigen meningkat dari 27 ke
30 mm Hg
Hubungan
antara masa akhir kehamilan dengan peningkatan curah jantung memicu perfusi
jaringan. Posisi dari diafragma terdorong ke atas akibat dari pembesaran uterus
dan umumnya diikuti pembesaran dari diameter anteroposterior dan transversal
dari cavum thorax. Mulai bulan ke lima, expiratory reserve volume, residuak
volume,dan functional residual capacity menurun, mendekati akhir masa kehamilan
menurun sebanyak 20 % dibandingkan pada wanita yang tidak hamil.
Secara
umum, ditemukan peningkatan dari inspiratory reserve volume sehingga kapasitas
paru total tidak mengalami perubahan. Pada sebagian ibu hamil, penurunan
functional residual capacity tidak menyebabkan masalah, tetapi bagi mereka yang
mengalami perubahan pada closing volume lebih awal sebagai akibat dari merokok,
obesitas, atau skoliosis dapat mengalami hambatan jalan nafas awal dengan
kehamilan lanjut yang menyebabkan hipoksemia. Manuver tredelenburg dan posisi
supin juga dapat mengurangi hubungan abnormal antara closing volume dan
functional residual capacity. Volume residual dan functional residual capacity
kembali normal setelah proses persalinan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada setiap kehamilan akan terjadi
perubahan-perubahan anatomi sesuai tingkat usia kehamilan ibu hamil tersebut.
Perubahan tersebut dimulai pada trimester awal sampai trimester terakhir.
Perubahan-perubahan anatomi yang terjadi pada ibu
hamil diantaranya meliputi Berat Badan da Indek Masa Tubuh, Darah da Pembekuan
Darah, dan Sistem Persyarafan yang berkembang sesuai dengan kondisi janin yang
ada di kandungan ibu.
a. Pada
Berat Badan dan Indek Masa Tubuh
Peningkatan berat badan optimal untuk rata-rata
kehamilan adalah 12,5 kg, 9 kg diperoleh pada 20 minggu terakhir. Berat badan
yang optimal ini berkaitan dengan resiko kompilkasi terendah selama kehamilan
dan persalinan serta berat badan bayi lahir rendah. Penambahan berat badan dari
awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 6,5 – 16 kg.
b.
Darah dan Pembekuan Darah
Peningkatan volume darah selama kehamilan berkisar
30-50% dan bahkan bisa lebih pada kehamilan ganda. Peningkatan volume darah
berhubungan dengan peningkatan CO mulai kehamilan 6 minggu. Peningkatan volume
darah juga berhubungan dengan mekanisme hormonal.
Peningkatan volume plasma yaitu sekitar 50%, hal ini
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme ibu dan janin. Peningkatan ini
erat hubungannya dengan berat badan bayi. Ibu dengan kehamilan ganda akan
mengalami peningkatan volume plasma yang lebih besar daripada ibu dengan
kehamilan biasa.
B.
Saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga dengan
membaca makalah ini dapat dijadikan pedoman kita dalam melangkah dan bisa
menjaga akhlak terhadap diri sendiri. Apabila ada kekurangan dalam penulisan
makalah ini, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Kusmiyati
Yuni, SST, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil, Edisi 3. Yogyakarta. Fitramaya
Asrinah,dkk.
2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Helwiyah,
dkk.1994. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Persyarafan.
Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar