Jumat, 13 Mei 2016

MAKALAH ASKEB I Tentang Perubahan Adaptasi Dan Fisiologis System Tubuh Dalam Kehamilan I II Dan III

BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar belakang
Perubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa hampir semua perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan menyusui selesai.
Pemahaman tentang perubahan anatomi dan fisiologi selama kehamilan merupakan salah satu tujuan utama dari ilmu kebidanan. Hampir tidak mungkin dapat mengerti proses penyakit yang terjadi selama kehamilan dan masa nifas tanpa disertai pemahanan mengenai perubahan anatomi dan fisiologi ini. (sarwono prawirohardjo, 2010). Segala perubahan fisik dialami wanita selama hamil berhubungan dengan beberapa sistem yang disebabkan oleh efek khusus dari hormon
Perubahan ini terjadi dalam rangka persiapan perkembangan janin, menyiapkan tubuh ibu untuk bersalin, perkembangan payudara untuk pembentukan/produksi air susu selama masa nifas. Perlu sipahami bahwa banyak perubahan fisik yang terjadi pada wanita selama kehamilan , bidan dapat membantu dalam memperhatikan dan mendektesi ketidaknormalan yang mungkin terjadi
Sistem persarafan terdiri dari sel-sel saraf (neuron) yang tersusun membentuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat(SSP) terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi(perifer) merupakaan susunan saraf diluar SSP yang membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat.
Stimulus (rangsangan) yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan menuntut tubuh untuk mampu mengadaaptasinya sehingga tubuh tetap seimbang. Upaya tubuh dalam mengadaptasi berlangsung melalui kegiatan sistem saraf disebut sebagai kegiatan refleks. Bila tubuh tidak mampu mengadaptasinya maka akan terjadi kondisi yang tidak seimbang atau sakit
2. Rumusan masalah
A. Berat badan dan indeks masa tubuh ibu hamil
B. Darah dan pembekuan darah
C. Sistem persyarafan
D. Sistem pernapasan
3. Tujuan
Mahasiswa memahami dan mempelajari anatomi dan fisiologi selama kehamilan khususnya bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca supaya bermanfaat untuk kedepannya.






BAB II
TINJAUAN TEORI
Pada ibu hamil, perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada tubuh berkembang sesuai tahap usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai trimester III kehamilan. Perubahan-peruabahan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
A. BERAT BADAN DAN INDEK MASA TUBUH
Peningkatan berat badan optimal untuk rata-rata kehamilan adalah 12,5 kg, 9 kg diperoleh pada 20 minggu terakhir. Berat badan yang optimal ini berkaitan dengan resiko kompilkasi terendah selama kehamilan dan persalinan serta berat badan bayi lahir rendah.
Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan. Tingkat edema,laju metabolik, asupan diet, muntah atau diare, merokok, jumlah cairan amniotik  dan ukuran janin, semuanya harus diperhitungan.  Usia maternal, ukuran tubuh prekehamilan, paratis, ras-etenisitas, hipertensi, dan diabetes juga mempengaruhi pola peningkatan berat badan maternal.
Peningkatan berat badan yang tepat  bagi setiap ibu hamil saat ini didasarkan pada indeks masa tubuh prekehamilan (body mass index) yang mengambarkan perbandingan berat badannya lebih sedikit  daripada ibu yang memasuki kehamilan dengan berat badan sehat.




1.                  Trimester I
`           Seorang wanita yang sedang hamil sudah mengalami penambahan berat badan, namun penambahan tersebut masih tergolong rendah, kira-kira 1-2 kg. karena pada masa ini saat dimana otak, alat kelamin, dan panca indra janin sedang dibentuk.
2.                  Trimester II
Seorang wanita hamil akan mengalami kenaikan berat badan yang lebih banyak dibandingkan pada saat trimester I, karena pada trimester II ini pertumbuhan janin juga semakin besar. Dan sebagian besar penambahan berat badan selama masa kehamilan berasal dari uterus dan isi-isinya. Pada trimester II ini seorang wanita yang sedang hamil akan mengalami penambahan berat badan kira – kira 0,35 – 0,4kg per minggu. Kenaikan berat badan yang baik memang secara bertahap dan kontinyu. Bisa jadi catatan bahwa adanya penambahan berat badan yang berlebih dan secara cepat bisa jadi indikasi awal keracunan kehanilan atau diabetes.
3.                  Trimester III
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan BB dari mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11 – 12 kg
Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg adalah :


Jaringan dan Cairan
Berat badan (kg)
Janin
Plasenta
Cairan amnion
Peningkatan berat uterus
Peningkatan berat payudara
Peningkatan volume darah
Cairan ekstra seluler
Lemak
3-4
0,6
0,8
0,9
0,4
1,5
1,4
3,5
Total
12,5 kg

Rumus berat badan ideal untuk ibu hamil yaitu sebagai berikut :
Ket : IMT =  BB / ( TB)2
Ket :
IMT: Indeks masa tubuh
BB : Berat badan
TB : Tinggi badan
           
B.  DARAH DAN PEMBEKUAN DARAH
a.       Darah mengangkut oksigen, karbondioksida, nutrisi dan hasil metabolisme ke seluruh tubuh. Selain itu darah juga berfungsi sebagai alat keseimbangan asam basa, perlindungan dari infeksi, dan merupakan pemelihara suhu tubuh
b.      Darah terdiri dua komponen yaitu plasma (55%) dan sel-sel darah (45%). Plasma mengandung air, protein plasma, dan elektrolit. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (99%), leukosit dan trombosit.
c.       Volume darah merupakan kombinasi dari volume plasma dan volume sel darah merah. Peningkatan volume darah selama kehamilan berkisar 30-50% dan bahkan bisa lebih pada kehamilan ganda. Peningkatan volume darah berhubungan dengan peningkatan CO mulai kehamilan 6 minggu. Peningkatan volume darah juga berhubungan dengan mekanisme hormonal.
d.      Peningkatan volume plasma yaitu sekitar 50%, hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme ibu dan janin. Peningkatan ini erat hubungannya dengan berat badan bayi. Ibu dengan kehamilan ganda akan mengalami peningkatan volume plasma yang lebih besar daripada ibu dengan kehamilan biasa.
e.       Volume plasma meningkat pada minggu ke-6 kehamilan Sehingga terjadi pengenceran darah ( hemodilusi ) dengan puncaknya pada umur kehamilan 32 – 34 mg. Serum darah (volume darah) bertambah 25 – 30 % dan sel darah bertambah 20 %. Massa sel darah merah terus naik sepanjang kehamilan. Hemotokrit meningkat dari TM I – TM III.



Peredaran darah dipengaruhi oleh faktor :
a.       Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan dalam rahim.Terjadi hubungan langsung antara arteri & vena pada sirkulasi retro – plasenter.
b.      Pengaruh Hormon Progesteron dan estrogen.
c.       Volume darah : Meningkat, jumlah serum lebih besar dari pertambahan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah ( haemodilusi ).
d.      Sel darah
Sel darah meningkat 20 %, Protein darah dalam bentuk albumin dan gammaglobulin menurun pada TM I.
e.       Sel Darah Putih
Jumlah “Peripheral WBC” makin meningkat dengan cepat selama kehamilan. Selama trimester pertama rata-rata jumlah “WBC” adalah sekitar 9500/mm3  meningkat menjadi rata-rata 20-30.000/ mm3 pada saat ”at term”. Jumlah ini menurun dengan cepat setelah persalinan dan kembali ke kadar sebelum hamil pada akhir minggu pertama pasca persalinan. Adanya hemodilusi maka LED sangat meningkat ( 4 x dari angka normal )
f.       Pembekuan/Koagulasi
Perubahan pada kadar fibrinogen, faktor-faktor pembekuan dan pleteles selama kehamilan berakibat pada peningkatan kapasitas untuk pembekuan, dengan akibat peningkatan risiko terjadinya DIC (Disseminated Intravascular Coagulation) seperti yang terjadi pada komplikasi-komplikasi antara lain molahidatidosa dan abrupsiv plasenta/solusio plasenta.

C . SISTEM PERNAFASAN
`           Adaptasi respirasi selama kehamilan dirancang untuk mengoptimalkan oksigenasi ibu dan janin, serta memfasilitasi perpindahan produk sisa CO2 dari janin ke ibu
Konsumsi oksigen dan ventilasi semenit meningkat secara progresif selam masa kehamilan. Volume tidal dan dalam angka yang lebih kecil, laju pernafasan meningkat. Pada aterm konsumsi oksigen akan meningkat sekitar 20-50% dan ventilasi semenit meningkat hingga 50%. PaCO2 menurun sekitar 28-32mm Hg
Alkalosis respiratorik dihindari melalui mekanisme kompensasi yaitu penurunan konsentrasi plasma bikarbonat. Hiperventilasi juga dapat meningkatkan PaO2 secara perlahan. Peningkatan dari 2,3-difosfogliserat mengurangi efek hiperventilasi dalam afinitas hemoglobin dengan oksigen. Tekanan parsial oksigen dimana hemoglobin mencapai setengah saturasi ketika berikatan dengan oksigen meningkat dari 27 ke 30 mm Hg
Hubungan antara masa akhir kehamilan dengan peningkatan curah jantung memicu perfusi jaringan. Posisi dari diafragma terdorong ke atas akibat dari pembesaran uterus dan umumnya diikuti pembesaran dari diameter anteroposterior dan transversal dari cavum thorax. Mulai bulan ke lima, expiratory reserve volume, residuak volume,dan functional residual capacity menurun, mendekati akhir masa kehamilan menurun sebanyak 20 % dibandingkan pada wanita yang tidak hamil.
Secara umum, ditemukan peningkatan dari inspiratory reserve volume sehingga kapasitas paru total tidak mengalami perubahan. Pada sebagian ibu hamil, penurunan functional residual capacity tidak menyebabkan masalah, tetapi bagi mereka yang mengalami perubahan pada closing volume lebih awal sebagai akibat dari merokok, obesitas, atau skoliosis dapat mengalami hambatan jalan nafas awal dengan kehamilan lanjut yang menyebabkan hipoksemia. Manuver tredelenburg dan posisi supin juga dapat mengurangi hubungan abnormal antara closing volume dan functional residual capacity. Volume residual dan functional residual capacity kembali normal setelah proses persalinan.















BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Pada setiap kehamilan akan terjadi perubahan-perubahan anatomi sesuai tingkat usia kehamilan ibu hamil tersebut. Perubahan tersebut dimulai pada trimester awal sampai trimester terakhir.
Perubahan-perubahan anatomi yang terjadi pada ibu hamil diantaranya meliputi Berat Badan da Indek Masa Tubuh, Darah da Pembekuan Darah, dan Sistem Persyarafan yang berkembang sesuai dengan kondisi janin yang ada di kandungan ibu.
a.  Pada Berat Badan dan Indek Masa Tubuh
Peningkatan berat badan optimal untuk rata-rata kehamilan adalah 12,5 kg, 9 kg diperoleh pada 20 minggu terakhir. Berat badan yang optimal ini berkaitan dengan resiko kompilkasi terendah selama kehamilan dan persalinan serta berat badan bayi lahir rendah. Penambahan berat badan dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 6,5 – 16 kg.
b.      Darah dan Pembekuan Darah
Peningkatan volume darah selama kehamilan berkisar 30-50% dan bahkan bisa lebih pada kehamilan ganda. Peningkatan volume darah berhubungan dengan peningkatan CO mulai kehamilan 6 minggu. Peningkatan volume darah juga berhubungan dengan mekanisme hormonal.
Peningkatan volume plasma yaitu sekitar 50%, hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme ibu dan janin. Peningkatan ini erat hubungannya dengan berat badan bayi. Ibu dengan kehamilan ganda akan mengalami peningkatan volume plasma yang lebih besar daripada ibu dengan kehamilan biasa.
B.     Saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga dengan membaca makalah ini dapat dijadikan pedoman kita dalam melangkah dan bisa menjaga akhlak terhadap diri sendiri. Apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya.











DAFTAR PUSTAKA

Kusmiyati Yuni, SST, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil, Edisi 3. Yogyakarta. Fitramaya
Asrinah,dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Helwiyah, dkk.1994. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: EGC




Tidak ada komentar:

Posting Komentar